Hapus Ke Munafik-an !

"Ora tedheng Aling Aling"

” Akulah Yang Salah “

foto-hap-oke.jpgKasus Korupsi di SMA 8 Yogyakarta terkuak. Sebelumnya sempat beberapa media melansir, dan bahkan sempat dibantah Abu Suwardi, Kepala Sekolahnya. kemudian Siswa, Guru , karyawan pada resah…….. dan aku saat itu gak mau bergeming.
Aku pelajari betul, dari sisi hukum mana dugaan penyelewengan penyelewengan yang dilakukan oleh Abu Suwardi serta Kroni kroninya…….

Dan setelah kupikir itu adalah salahku…..aku yang salah…..
Salahnya aku mau ditunjuk secara aklamasi, mewakili Klas XC untuk jadi pengurus Komite tidak tetap. Salahnya aku, kenapa harus penasaran ketika beberapa keganjilan di dalam RAPBS yang dibahas aku tanyakan…..

Akulah yang salah, kenapa aku meneliti pelanggaran pelanggaran yang terjadi di SMA 8 Yogyakarta yang dilakukan pihak sekolah. Akulah yang salah kenapa aku harus melaporkan hal ini ke Pemkot Yogyakarta……………….

Aku juga salah ketika, tidak segera memberikan informasi temuan temuan itu kesemua Siswa, Guru dan karyawan…….bahwa di SMA 8 Yogyakarta telah terjadi penyimpangan Dana pendidikan…..karena menurutku ini adalah bukan urusan mereka, ini urusannya komite dan Kepala sekolah……..

Aku juga salah karena, mereka tidak segera berbuat. Malah aku seolah menjadikan Guru, Siswa & karywan seperti pengecut. Hanya berani dibelakang. Tiak ksatria…..apalagi aku juga salah saat para siswa mengadakan FAPD, nggak nagsih tahu mereka sebaiknya bawa Poster, aksi corat coret…Dan salahku lagi ketika aku harus tahu bahwa aksi FAPD itu tidak lebih dari sebuah perekayasaan belaka.

Aku salah, kalau aku tidak ngasih tahu kepada mereka bahwa sebaiknya Abu serta kroni kroninya harus segera : Out : dari SMA 8 Yogyakarta. aku rela di anggap salah, karena kupikir mereka tahu. Tidak pura pura tidak tahu…..
Aku juga salah ketika harus menjelaskan kesana kemari masalah kebobrokan yang terjadi di SMA 8 Yogyakarta……..bagiku yang benar adalah Siswa yang Pinter, cerdas nggak usah peduli dan selalu membiarkan tindakan kedzoliman, bagiku yang benar adalah mebiarkan Guru guru dan karyawan yang sekarang dengan enaknya teriak teriak bahwa Komite terlalu bercampur tangan..dan bagiku yang benar adalah Abu Suwardi, yang sudah enak enak makan uang banyak, tak peduli bahwa itu adalah keringat dari orang tua/ wali Siswa, guru karyawan……dan aku salah kalo mengatakan Bahwa Pak Abu Suwardi adalah Koruptor, demikian juga dengan Nur Rahmat dia adalah guru yang baik..karena mereka mampu menghipnotis dan menyedot air mata para siswa secara histeris, bahkan sempat terjadi adegan “ ala Teletabis : berpelukan !”,…….lepas dari siswa itu cerdas atau tidak..tetapi siswa yang nangis saat itu patut saya acungi jempol, karena sayang dan menghormati para guru dan kepala sekolahnya….sekarang sudah tahu bahwa ternyata……Abu Suwardi telah tega makan Uang Ortu siswa, dialah biang kerok kebobrokan SMA 8 Yogyakarta ! itu semua kalau siswa yang “ berpelukan” atau yang lain seharusnya konsisten. Kalau bagus dipeluk &disayang, tetapi kalau jahat ya.sebaiknya di tendang……..berani ?
Aku lah yang salah kalau sampai Tanya seperti itu…wong aku tahu.. melatih anak pengecut menjadi pemberani adalah terlalu sulit. Apalagi mereka telah terkontaminasi…

Kalau ini aku mungkin benar : kepada para siswa, nyanyikanlah lagu Hymne Guru hanya untuk guru beneran, guru lahir batin. Sebab lagu Hymne Guru yang dinyanyikan waktu FAPD, Senin 26 Nov 2007. sebaiknya di replay lagi, tapi harus didepan guru yang benar benar Guru ( di Gugu dan Ditiru = ditaati dan diikuti )… jangan didepan AS , Guru (waGu & RUsak).

Jangan salahkan siapapun, salahkan aku saja !!!!

3 Desember 2007 - Posted by | SAMBAL

5 Komentar »

  1. pak, seburuk apapun para guru, mereka tetaplah pngganti orangtua kami di sekolah,

    memang, perbuatan yg mreka lakukan dengan memakan uang ortu kami TIDAK DAPAT DIMAAFKAN,

    namun apakah dengan begitu, kita dapat begitu saja tidak mengakui beliau2 tersebut sebagai ortu kami di sekolah, sebagai orang yang telah memberi begitu banyak ilmu kepada kami???

    saya memang tidak suka (BAHKAN BENCI) dengan tindakan bbrapa guru yang telah mencoreng nama baik delayota,

    namun saya sadar juga bahwa mereka itu adalah pngganti orang tua kami saat kami di sekolah dan telah memberi banyak sekali ilmu brmanfaat bagi kami…

    apakah sebuah kesalahan, kami menangis karena rasa cinta kami pada guru2 kami seburuk apapun mereka??

    Komentar oleh MI | 4 Desember 2007 | Balas

  2. tambahan:

    saya amat berterima kasih berkat kinerja bapak yang telah berjuang bagi Delayota, jadi tolong anggap tindakan bapak itu sebagai sebuah “kesalahan”

    saya masih baru, jadi pada saat prtama kali pmberitaan tntang kasus ini keluar (setelah lebaran ya kalo g salah??), saya masih belum “melek” bener dengan situasi sekolah sehingga agak telat mnyadari dan mendengar kasus ini

    saya justru prtama dapat berita, dari ibu saya… beliau mendapat berita dari orang pemkot bahwa ada laporan pendugaan pnylewengan dana oleh pak AS (yg blakangan saya ketahui dilaporkan oleh pak hendro)

    Komentar oleh MI | 4 Desember 2007 | Balas

  3. apakah sebuah kesalahan, kami menangis karena rasa cinta kami pada guru2 kami seburuk apapun mereka??………….

    saya amat berterima kasih berkat kinerja bapak yang telah berjuang bagi Delayota, jadi tolong anggap tindakan bapak itu sebagai sebuah “kesalahan”

    kata kata dalam kalimat tersebut nggak jelas……..pak hendro mesti bingung mau mengomentari…….MI..sebaiknya sebelum kamu UPLOAD sebuah tulisan kamu OTOEDIT, jadi tidak membingungkan pembacanya…..disampingkan itu kamu terkesan emosi, Pak hendro kan dalam tulisannya mencap semua Guru guru SMA 8 Yogyakarta, bahkan pada Postingan lain ada tulisan 90 % guru mendukung perjuangan pak hendro…….dan tentunya yang 10 % bukan yang jelek………..hanya beberapa gelintir…..kamu ingat peribahasa : karena nilai setitik, rusak susu sebelanga……tolong buka wawasanmu…….dan kamu semakin ketahuan Kaya Abu Suwardi……diberitakan di KR……membantah tudingan menyelewengkan………tetapi akhirnya….Kamu tahu sendirikan?
    jangan jangan lama lama kamu juga terbukti, kalau kamu setuju ….kalau Abu Suwardi, Nur Rahmat atu siapapun dibiarkan mencabik cabik, dan mengotori SMA Delayota……….pembela berat Abu suwardi dan kroninya………sebaiknya kamu diam dulu, tunggu berita berikutnya. Alumni aja yang lebih senior mendukung perjuangan pak hendro… maap ya…..ingus, dan bau kencur yang melekat dibadanmu, tolong dihilangkan dulu……kwa kaa ka..ka….ka………ka……..

    Komentar oleh John Gimin | 5 Desember 2007 | Balas

  4. yeee, bukan dea kaleee

    wong aku cowok kok 🙂

    saya bukan pendukung pak AS, namun bukan berarti saya mencap beliau sebagai “the devil”, walopun emang terbukti bersalah,

    saya ikut senang kok dengan turunnya keputusan dari bawasda,

    namun saya tidak serta-merta membenci beliau sepenuhnya….

    toh, sekalipun seburuk itu, beliau juga telah berjasa kepada sekolah ini (walo lebih banyak enggaknya sih…)

    keputusan telah keluar, biarlah hukum mengurus sisanya,

    apabila bpk AS dan kroni2 nya diharuskan keluar dari delayota (dan saya ikut berharap demikian), saya tak akan mengenang mereka sebagai “the devil that destroyed delayota”, tapi sebagai “a teacher that did some wrong things in the past”

    mungkin perlu saya tekankan kembali:

    saya bukan pendukung bpk AS dan kroni2 nya, saya mengharapkan yang terbaik bagi sekolah kita ini, dan apabila dengan hengkangnya bpk AS dari delayota adalah yang terbaik, then so be it…

    though i shall not mark him as the devil who destroyed and killed the reputation of our beloved school, but merely as a teacher that had done some wrong things in the past

    btw, thx atas sarannya, dan saya memang bau kencur… scara saya masih klas X 😀


    Maap Q salah, MI Q kirain mangga ijo…………if you didn’t known the all problem, idle please. Close yourmouth !

    Komentar oleh MI | 5 Desember 2007 | Balas

  5. yo wess salahhh

    Komentar oleh ZARNO | 18 Februari 2008 | Balas


Tinggalkan Balasan ke MI Batalkan balasan